Kota Pontianak, yang dikenal sebagai Kota Khatulistiwa, merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kota ini memiliki sejarah yang kaya, budaya yang beragam, serta berbagai destinasi wisata menarik yang menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung. Dengan lokasinya yang dilintasi oleh garis khatulistiwa, Pontianak memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang ingin merasakan sensasi berada di titik tengah Bumi.
Selain keunikannya sebagai kota yang dilalui oleh garis khatulistiwa, Pontianak juga menjadi pusat perdagangan, budaya, dan pemerintahan di wilayah Kalimantan Barat. Kota ini menawarkan berbagai wisata sejarah, budaya, alam, dan kuliner yang sayang untuk dilewatkan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang daya tarik wisata di Pontianak, sejarahnya, budaya, serta hal-hal menarik lainnya yang dapat ditemukan di kota ini.
Sejarah Kota Pontianak
Kota Pontianak didirikan pada tanggal 23 Oktober 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, yang kemudian menjadi Sultan pertama Kesultanan Pontianak. Nama Pontianak konon berasal dari kisah tentang hantu perempuan atau kuntilanak yang sering mengganggu pendiri kota ini. Menurut cerita, Sultan Syarif Abdurrahman membangun kota di tempat di mana ia sering diganggu oleh kuntilanak, dan untuk mengusir hantu tersebut, ia melepaskan tembakan meriam.
Sebagai pusat Kesultanan Pontianak, kota ini menjadi salah satu wilayah penting dalam perdagangan di Kalimantan Barat, dengan berbagai komoditas yang diperdagangkan melalui sungai Kapuas. Sungai ini memainkan peran vital dalam perkembangan ekonomi dan sosial kota, karena menjadi jalur transportasi utama bagi masyarakat. Sampai sekarang, jejak sejarah Kesultanan Pontianak masih dapat dilihat di beberapa bangunan bersejarah seperti Keraton Kadriyah dan Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahman.
Keunikan Kota Pontianak: Kota Khatulistiwa
Salah satu hal yang membuat Pontianak terkenal adalah letaknya yang tepat berada di garis khatulistiwa. Di sini, Anda dapat mengunjungi Tugu Khatulistiwa, sebuah monumen yang menandai titik tengah Bumi. Tugu ini terletak sekitar 3 kilometer di utara pusat kota Pontianak, dan menjadi salah satu objek wisata paling ikonik di Pontianak.
Setiap tahun, pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September, terjadi fenomena alam yang disebut kulminasi matahari. Pada saat kulminasi, matahari berada tepat di atas khatulistiwa, sehingga bayangan benda-benda di sekitar Tugu Khatulistiwa menghilang selama beberapa detik. Peristiwa ini selalu menarik minat banyak wisatawan, baik lokal maupun internasional, untuk menyaksikan keunikan fenomena alam ini.
Destinasi Wisata di Pontianak
Pontianak menawarkan berbagai destinasi wisata yang menarik, mulai dari wisata sejarah, budaya, alam, hingga kuliner. Berikut beberapa tempat wisata yang wajib Anda kunjungi saat berada di Pontianak.
1. Tugu Khatulistiwa
Tugu Khatulistiwa adalah landmark utama Kota Pontianak. Monumen ini dibangun pada tahun 1928 oleh ekspedisi geografi dari Belanda, dan telah mengalami beberapa renovasi hingga tampilannya yang sekarang. Di dalam kompleks tugu ini, terdapat museum kecil yang menampilkan sejarah pembangunan tugu dan penjelasan ilmiah tentang garis khatulistiwa.
Mengunjungi Tugu Khatulistiwa tidak hanya memberikan pengalaman edukatif, tetapi juga kesempatan untuk berfoto di tempat yang sangat ikonik. Anda juga bisa mendapatkan sertifikat kunjungan yang membuktikan bahwa Anda pernah berada di titik nol khatulistiwa.
2. Keraton Kadriyah
Keraton Kadriyah adalah istana kesultanan Pontianak yang dibangun pada tahun 1771. Bangunan bersejarah ini terbuat dari kayu ulin yang sangat kuat dan tahan lama. Di dalam keraton, pengunjung dapat melihat berbagai peninggalan sejarah Kesultanan Pontianak, termasuk singgasana sultan, perhiasan, senjata, hingga Al-Qur’an kuno yang ditulis tangan oleh Sultan Syarif Abdurrahman sendiri.
Keraton ini masih dijaga oleh keturunan keluarga kerajaan, dan sering digunakan untuk upacara adat serta acara kebudayaan. Pengunjung dapat menyaksikan keindahan arsitektur tradisional Kalimantan yang dipadukan dengan elemen budaya Melayu dan Islam.
3. Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahman
Masjid Jami’ Sultan Syarif Abdurrahman, juga dikenal sebagai Masjid Raya Pontianak, adalah masjid tertua di Pontianak yang dibangun pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman. Memiliki arsitektur yang khas, dengan atap bertingkat yang menyerupai rumah adat Melayu.
Terletak di tepi Sungai Kapuas, masjid ini merupakan tempat ibadah yang juga menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat Pontianak. Bagi wisatawan, masjid ini menawarkan kesempatan untuk melihat lebih dekat kehidupan keagamaan masyarakat setempat serta menikmati pemandangan indah sungai Kapuas.
4. Museum Provinsi Kalimantan Barat
Museum Provinsi Kalimantan Barat adalah tempat yang tepat untuk mempelajari sejarah, seni, dan budaya masyarakat Kalimantan Barat. Menyimpan berbagai koleksi artefak bersejarah, seperti benda-benda peninggalan Kesultanan Pontianak, pakaian adat, peralatan rumah tangga tradisional, hingga koleksi etnografi yang mencakup kehidupan masyarakat Dayak, Melayu, dan Tionghoa.
Museum ini juga menampilkan koleksi seni rupa tradisional Kalimantan, seperti ukiran kayu, anyaman, dan tenunan yang menggambarkan kearifan lokal masyarakat Kalimantan Barat.
5. Sungai Kapuas
Sungai Kapuas adalah sungai terpanjang di Indonesia, dengan panjang sekitar 1.143 kilometer. Mengalir melalui Kota Pontianak dan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Salah satu aktivitas menarik yang bisa dilakukan di Pontianak adalah menyusuri Sungai Kapuas dengan perahu atau kapal wisata.
Di sepanjang perjalanan, Anda bisa melihat pemandangan kota dari sisi sungai, termasuk kehidupan masyarakat yang tinggal di tepi sungai, pasar terapung, serta masjid dan bangunan bersejarah yang berjejer di sepanjang sungai. Menyusuri Sungai Kapuas adalah cara yang menyenangkan untuk menikmati suasana kota sekaligus menyaksikan kehidupan lokal.
Wisata Kuliner Khas Pontianak
Selain wisata alam dan sejarah, Pontianak juga terkenal dengan kuliner khasnya yang lezat. Kota ini memiliki pengaruh kuat dari budaya Melayu, Dayak, dan Tionghoa, yang tercermin dalam ragam makanan tradisionalnya. Berikut beberapa kuliner khas Pontianak yang wajib dicoba:
1. Bubur Pedas
Bubur Pedas adalah makanan khas Pontianak yang terbuat dari campuran berbagai sayuran, rempah-rempah, dan daging. Meskipun namanya “pedas”, makanan ini sebenarnya tidak terlalu pedas, melainkan memiliki cita rasa rempah yang kaya dan lezat.
2. Kwetiau Pontianak
Kwetiau Pontianak adalah salah satu makanan yang dipengaruhi oleh budaya Tionghoa. Hidangan ini berupa mie pipih yang dimasak dengan daging sapi, bakso ikan, sayuran, dan kecap. Rasanya yang gurih dan nikmat membuat kwetiau Pontianak sangat digemari oleh penduduk lokal maupun wisatawan.
3. Pengkang
Pengkang adalah makanan tradisional yang terbuat dari ketan berisi udang ebi, kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dibakar. Hidangan ini sering disajikan dengan sambal kepah, yang memberikan cita rasa pedas dan gurih.
4. Chai Kue
Chai Kue adalah kue tradisional Tionghoa yang terbuat dari tepung beras dengan isian sayuran, seperti bengkuang, talas, atau kacang. Kue ini biasanya dikukus atau digoreng, dan disajikan dengan sambal atau saus kacang.
Kesimpulan
Kota Pontianak, dengan keunikannya sebagai kota yang dilintasi oleh garis khatulistiwa, menawarkan berbagai daya tarik wisata yang memukau. Mulai dari Tugu Khatulistiwa, Keraton Kadriyah, hingga Sungai Kapuas, Pontianak adalah destinasi yang cocok untuk mereka yang ingin menjelajahi kekayaan sejarah, budaya, dan alam Kalimantan Barat. Selain itu, kuliner khas Pontianak juga menjadi daya tarik tersendiri yang membuat perjalanan ke kota ini semakin lengkap.
Jika Anda mencari destinasi wisata yang berbeda dan ingin merasakan keunikan berada di titik tengah Bumi, Pontianak adalah pilihan yang tepat. Jelajahi keindahan alam, sejarah yang kaya, serta keramahan masyarakat lokal di Kota Khatulistiwa ini.